Dicurigai Jadi Penyebab Kematian Ashraf Sinclair, Ternyata Latihan CrossFit Memang Tak Aman, Pernah 'Bunuh' Pelatih Kebugaran Hingga Lumpuhkan Ginjal dan Jantung Seseorang
Ahsraf Sinclair, dikenal sebagai pribadi yang menjalani pola hidup sehat dan gemar berolahraga.
Kematiannya yang mendadak lantas membuat publik bertanya-tanya.
Bagaimana bisa seorang yang rajin berolahraga justru terkena serangan jantung?
Ya, Ashraf Sinclair memang gemar berolahraga.
Ia juga seringkali membagikan momen berolahraga di sosial media instagram pribadinya.
Sebuah postingan di instagram @ashrafsinclair yang diunggah pada 14 Februari lalu, kini telah dibanjiri ribuan komentar netizen.
Pasalnya, alat yang tengah digunakan Ashraf dalam postingan tersebut, dicurigai sebagai penyebab meninggalnya suami Bunga Citra Lestari (BCL) tersebut.
Dalam keterangan video tersebut, Ashraf menuliskan bahwa ia tengah melakukan latihan pembentukan otot dengan melakukan sit up sebanyak 20.000 kali dalam 30 menit.
"Bisakah Anda melakukan 20.000 sit-up dalam 30 menit? @BlinkBeautyJkt Clinic, Anda bisa! Saya memuji olahraga saya & diet sehat dengan perawatan #EMSCULPT #MUSCLE pembentukan otot! ???? kesempurnaan #SIXPACK! #EMSCULPT adalah teknologi terbaru yang memperkuat otot dan mengurangi lemak! Khusus untuk perut & glutes! Saya menggabungkan perawatan ini dengan GYM rutin saya!" tulis Ashraf di akun instagramnya, dilansir Sosok.ID, Selasa (18/2/2020).
Postingan tersebut lantas membuat netizen berspekulasi.
Beberapa orang beranggapan bahwa Ashraf meninggal dunia sebab olahraga yang berlebihan.
Seorang netter mencurigai alat tersebut telah membuat jantung Ashraf bekerja terlalu keras
@alkaryusz: "Ini mahh yg olahraga bkn ototnya,tapi jantungnya,kykx gra2 in suaminya BCL mninggal krn jantungx dpksa krj rodi ,ya Allah innalillahi"
Netter lain juga mengungkapkan pendapatnya.
@rindu_dju: "RIP..itu d sebutin alat nya buat jantng nya bekerja lbh ...auto mikir apa alat ini penyebab nya? Huft...tp balik lagi umur d tgn Tuhan.. semoga d terima amal ibadny."
Berdasarkan pantauan Sosok.ID, hingga kini masih belum diketahui apakah alat yang digunakan Ashraf dalam berolahraga menjadi sebab kematiannya atau bukan.
Namun, seperti diketahui, selain rajin menggunakan stimulator sit up, Ashraf juga gemar melakukan gym dan latihan CrossFit.
Melansir Kompas.com, Ashraf sendiri merupakan co-founder di klub CrossFit pertama di Indonesia yang bernama CrossFit Equator.
CrossFit sendiri merupakan olahraga yang mengombinasikan latihan cardio, gymnastic, dan olympic weightlifting.
Namun siapa sangka, latihan yang cukup banyak digemari untuk menjaga kebugaran dan menurunkan berat badan ini, ternyata tak begitu aman untuk dilakukan.
Profesor terapi fisik dari Regis University Denver Amerika Serikat Eric Robertson menyatakan, latihan CrossFit dapat membahayakan kesehatan.
Ia bahkan mengaku sangat terkejut dengan tingginya angka kasus rabdomiolisis pada pelaku latihan CrossFit.
Rabdomiolisis biasanya disebabkan oleh latihan berlebihan, dan dapat memicu kerusakan atau gagal ginjal.
Kondisi rabdomiolis, terang dia, yaitu ketika otot terlalu lelah bekerja dan jaringan mulai hancur, sehingga mioglobin dan produk dalam serat otot pun terlepas ke dalam aliran darah.
Selain berisiko gagal ginjal, rabdomiolis juga dapat menyebabkan ritme jantung tidak teratur, hingga meningkatkan risiko serangan jantung dan kematian.
"Rabdomiolisis merupakan kondisi yang buruk dan berpotensi fatal dari hasil dari penghancuran sel otot. Dalam kondisi yang ekstrem, otot dapat meledak dan mati," ujar Robertson, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Robertson, sudah banyak kejadian dimana pelaku CrossFit mengalami kerusakan tubuh karena latihan angkat beban yang terlalu keras.
Ironisnya, sejumlah pelaku dan pelatih latihan ini menyadari hal itu, namun tetap melakukannya.
"Sayangnya, pelaku CrossFit yang mengalami kondisi tersebut kerap disalahkan karena latihan yang tidak seuai dengan porsi. Padahal, fakta pengawasan pelatih terhadap pelaku sangat lemah mengingat banyaknya peserta dalam satu kelas CrossFit," jelasnya.
CrossFit bahkan disebut telah membunuh sejumlah instruktur yang melakukannya.
Melansir Daily Mail via Intisari, Harley Fowler (32) dilaporkan meninggal dunia karena serangan jantung saat berolahraga di Thailand.
Keluarga dan teman-temannya yang ditinggalkan mengaku sangat syok, karena Harley meninggal secara mendadak tanpa sakit sebelumnya.
Sementara itu melansir newshub.com, pemilik CrossFit Hibiscus sekaligus rekan kerjanya, John Taurua mengatakan kematian tersebut "sangat tidak disangka".
"Yang kami tahu hanya dia pergi berolahraga, jatuh pingsan dan kemudian mereka tidak dapat menyelamatkannya."ungkapnya, dilansir dari Intisari.id.
"Dia berlatih setiap hari, tidak meminum alkohol. Dia dalam kondisi paling prima dalam tubuhnya." lanjutnya.
Adapun menurut penemu CrossFit Greg Glassman mengatakan, latihan tersebut memang didesain untuk meningkatkan kemampuan atlet dunia yang sehat.
Dia bahkan sepakat olahraga secara brutal dapat menyebabkan cedera serius bahkan kematian.
"Jika jatuh dari arena dan patah leher sangat asing bagi Anda, berarti latihan ini tidak cocok untuk Anda. Jika begini wajar bila dikatakan CrossFit dapat membunuh Anda, saya selalu jujur akan itu," ujar Glassman, dikutip dari Kompas.com. (*)