Hoaks Video Bayi Bicara Telur Rebus Penangkal Corona

Media sosial dihebohkan dengan viralnya video bayi bisa bicara. Di video itu, si bayi ditampakkan seolah-olah menyebut telur rebus bisa menangkal virus corona.
Dikutip dari Liputan6.com, salah satu akun yang mengunggah video itu adalah akun Facebook Muhammad Nasrun Ridin. Video tampak seperti hasil manipulasi.
" Mama telur mama telur, jangan lupa jam 12 setengah malam, mama telur rebus jangan lupa, mama telur rebus jangan lupa satu orang satu mama," demikian ucapan yang terdengar dari video tersebut.
Akun tersebut juga mencantumkan keterangan dalam unggahan videonya.
" Astaghfirullah ada betulan ple INI YANG LAGI HEBOH DI KALANGAN WARGA INDONESIA MALAYSIA SAMPAI KE CHINA VIRAL. BAYI YANG BARU LAHIR BISA BICARASURUH REBUS TELOR DAN DIMAKAN BUAT PENANGKAL VIRUS CORONA#boleh_percaya_boleh_tidak," tulis admin.

Hasil Penelusuran

Setelah dilakukan penelusuran menggunakan mesin pencari Google, ditemukan artikel berita berjudul " Jubir Covid-19 Mimika: Telur Bukan Penangkal Virus Corona" . Berita tersebut dimuat di laman media online, suarapapua.com tanggal 26 Maret 2020.
" TIMIKA | Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Mimika, Papua, Reynold Ubra menegaskan telur rebus bukan penangkal atau obat untuk menyembuhkan Virus Corona.
“ Kalau untuk daya tahan tubuh, iya… Tapi bukan telur saja. Banyak bahan makanan lain yang juga baik untuk imunitas tubuh, contoh sayur, buah-buahan dan nutrisi yang lainnya,” Jelas Reynold saat dihubungi Seputarpapua.com Kamis (26/3)."
Berita serupa juga tayang di laman manado.tribunnews.com di tanggal yang sama. Di media tersebut memuat judul " HOAKS: Bayi Baru Lahir Berbicara, Makan Telur Rebus Sebelum Jam 12 Malam untuk Cegah Virus Corona."

Polisi: 100 Persen Hoaks

Media tersebut mencantumkan keterangan klaim pembuat video yang menyatakan fakta bayi bisa bicara terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud. Tepatnya di Desa Pantuge, Kecamatan Kabaruan.
Tetapi, Kapolsek Kabaruan, Ajun Komisaris Ferry Pradama, menegaskan video yang beredar tersebut adalah bohong atau hoaks.
" Tidak benar, 100 persen itu hoaks, di desa Pantuge tak ada kejadian yang seperti dirumor tersebut, yang saya ketahui berita tersebut ada juga menyampaikan bahwa dari Singkawang,'' kata Ferry.
Sumber: Liputan6.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel