Kisah Karyawan Bank yang Tinggalkan Gaji Mentereng dan Banting Setir Menjadi Petani
Meninggalkan kemapanan sebagai pegawai swasta yang selama ini dianggap menjadi zona nyaman memang memiliki tantangan tersendiri. Namun, hal tersebut mampu didobrak oleh seorang pria bernama Theodorus Deddy Tri Kuncoro. Dalam tayangan YouTube yang diunggah oleh Opini.id (14/ 11/2019).
Dalam deskripsi yang disebutkan, Deddy merupakan mantan karyawan sebuah bank swasta di Yogyakarta yang memilih resign dari pekerjaannya. Hebatnya, ia memilih profesi baru sebagai petani sayuran organik setelah tak lagi bekerja di bank. Dari sana, pria asal Lampung Tengah yang lama bermukim di Yogyakarta itu merasakan banyak hal.
Menjadi petani sayuran organik, membuat Deddy memperoleh banyak hal yang selama ini tak diketahui oleh dirinya. Sebelum menggeluti profesi tersebut, Deddy beranggapan bahwa petani identik dengan segala hal yang lekat kesan kuno, ketinggalan zaman, dan lain sebagainya.
Namun, hal tersebut sirna tatkala Deddy benar-benar terjun langsung menjadi seorang petani. Selain memberikan kesejahteraan dalam hidupnya, ia merasa bahwa profesi barunya itu sangat keren. “Jadi sebelumnya tidak tahu bahwa profesi menjadi petani itu keren. Ternyata ya bisa sejahtera”, ucapnya dalam video berjudul “Resign dari Bank Demi Wujudkan Pertanian Organik ” (14/ 11/2019).
Sebelumnya, keputusan Deddy menjadi seorang petani organik sempat tidak disetujui oleh keluarganya. Saat itu, mereka beranggapan bahwa nanti seperti apa prospek petani ke depannya. Deddy yang mulai menekuni profesinya tersebut sejak keluar dari bank pada 2016 silam, mengaku sudah tak mungkin ia kembali ke pekerjaannya yang lama.
Alasannya, ia telah menemukan kenyamanan di profesinya sebagai petani. “Saat ini saya sudah menemukan jalannya yang mungkin waktu dulu belum saya temukan”, ucap Deddy. Selama menjadi petani sayuran organik, ketersediaan lahan menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapinya.
Banyaknya lahan yang tercemar, membuat Deddy harus menguras tenaga dan waktunya dalam waktu yang tak sebentar demi mengolahnya agar kembali subur. Alhasil, waktu selama 1 hingga 2 tahun ia jalani hanya untuk menyuburkan tanah. Dalam kurun tersebut, Deddy sama sekali belum memanen sayuran maupun tanaman lainnya.
Meski demikian, Deddy tetap optimis karena apa yang telah diusahakannya itu diyakini memiliki prospek di masa depan. Di balik tantangan yang ada, selalu ada peluang besar yang bisa dimanfaatkan. “Jika hubungannya dengan pangan, sebenarnya itu adalah masa depan. Selama masih ada manusia hidup, makanan masih dibutuhkan terus”, kata Deddy.
Kini, Dedy dikenal sebagai petani yang menghasilkan produk-produk organik seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman lainnya. Ia berkomitmen untuk menyediakan bahan makan yang sehat dari tanah pertanian miliknya. Bahkan, ia juga memiliki beberapa tips jika lahan yang dikelola belum menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Caranya, lahan yang ada bisa diubah dan diolah sedemikian rupa agar orang tertarik dan mau berkunjung ke tempatnya. Di sana, mereka akan diberi edukasi tentang pertanian dan seluk beluknya, hingga teknik bercocok tanam yang benar. Lewat cara ini, lahan tetap bermanfaat dan produktif meski belum menghasilkan keuntungan dari tanaman yang ada.
Sebagai seorang petani, Deddy ingin mengubah mindset bagi mereka yang tengah menggeluti dunia pertanian supaya mereka tak hanya menyuburkan lahannya, tapi juga mengubah nasib menjadi lebih sejahtera. Seperti yang saat ini telah dilakukan oleh Deddy dengan sayuran dan buah organik produksinya.