Nulis Ginting mengatakan bahwa UG ini merupakan sosok anak yang baik dan tidak pernah membuat masalah di keluarga.
"Dari kecil. Ia gak pernah buat masalah yang menyusahkan kami.
Anaknya baik, hidupnya tidak pernah neko-neko, lurus-lurus saja anaknya," ujarnya saat ditemui T r i b u n Medan di kediamannya di Dusun IV, Desa Namo Riam, Kecamatan Pancurbatu, Kamis (20/2/2020).
Korban ditemukan tewas tergantung di pohon belimbing, Rabu (19/2/2020). (TRIBUN MEDAN / HO)
Terkait sosok almarhum UG, Nasib Ginting yang merupakan Pak tuanya mengatakan, bahwa anaknya tersebut tidak banyak bercerita atau lebih pendiam.
Pendiam anaknya.
Ia juga sudah bekerja di salah satu PT di kawasan sini.
Biasanya pulang kerja ia ke rumah calonnya ini, karena akan pindah gereja kan biasanya ada yang harus dipelajari, jadi beberapa pertemuan lah yang harus diikutinya," ungkapnya.
Hari Terakhir Untung Ginting Bertemu Calon Istri sebelum Meninggal, Duka Keluarga di Hari Pernikahan (M Fadli/t r i b u n medan)
Lanjut Nulis, kemarin itu terakhir ia (Untung) datang ke rumah calonnya ini.
"Tapi setelah cekcok dengan calonnya, UG tidak langsung pulang ke rumah ini.
Setelah pulang, ia gak singgah ke sini melainkan langsung ke ladang kami.
Kurasa tali dan pisau later itu sudah dibelinya.
Ia juga tidak masuk melalui pintu di ladang, melainkan dari kawat berduri.
Masuk dan mengakhiri hidupnya," Kata Nulis.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, UG (32) warga Dusun IV, Desa Namo Rian, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, diduga nekat akhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Untung ditemukan tewas di Perladangan Lau Lembu, Dusun V, Desa Pertampilen Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deli Serdang pada Rabu (19/2/2020) sekitar pukul 12.15 WIB.
(*)